Ketika mendengar soal masakan, pertama yang Anda pikirkan pasti enak, menggugah selera, cantik tatanannya, dan mengenyangkan. Namun ada satu jenis masakan Korea yang paling ekstrim bahkan untuk dilihat juga beberapa orang sudah merinding dan makanan itu bernama Sannakji. Jangan membayangkan kalau Sannakji itu rasanya manis atau asin, pedas layaknya makanan Korea lainnya. Makanan ini jauh dari pemikiran Anda karena Sannakji adalah bayi gurita yang masih hidup. Lalu apa hubungannya gurita kecil yang masih hidup dengan masakan ekstrim yang dimaksud? Karena Anda harus memakannya tanpa proses dimasak alias dimakan saat si gurita masih hidup.
Kedengarannya menjijikkan, geli dan hal yang tak masuk akal, namun masakan ini paling sering dicari oleh turis jika berkunjung ke Korea. Selain ingin merasakan, mencicipi, tentu saja penasaran menjadi salah satu dasar orang – orang ingin mencobanya. Memakan Nakji yang berarti gurita dalam bahasa Korea bisa dimakan setiap hari karena ini bukan masakan musiman. Untuk memakannya juga tidak bisa di sembarang tempat alias tidak semua restoran menyajikan masakan ini. Sannakji bisa dicari di Noryanjing Fish Market.
Memakan gurita yang sudah dipotong kecil tidak segampang yang diperkirakan karena gurita akan tetap memberontak untuk keluar dari mulut Anda dan selalu bergerak saat Anda berusaha mengunyahnya. Penyajian masakan Korea ini juga terbilang gampang karena hanya dengan menggunakan minyak wijen dan garam. Guna minyak wijen ini sendiri untuk mencegah agar tentakel atau si gurita melekat di rongga mulut dan tenggorokan karena bisa membuat Anda tersedak. Serta saus ini juga mematikan listrik statis yang masih ada pada si gurita. Jadi, saat pertama kalinya dalam mencoba Sannakji, usahakan untuk fokus mengunyah, mengunyah dan mengunyah karena itu hal yang penting dilakukan mengingat gurita terus bergerak. Jika orang yang sudah sering memakannya biasa memakannya ditemani dengan alkohol (soju).
Membeli Nakji usahakan mencari yang paling segar lalu membayar jasa orang di rumah makan untuk memotongnya dan menyajikannya untuk Anda. Harganya juga lumayan murah dibandingkan Anda harus datang langsung ke restoran dan membelinya dalam bentuk porsi. Jika sudah ahli, biasanya orang akan memakan si bayi gurita secara utuh juga dengan cara membelitnya di sumpit.
Namun tidak semua orang menyetujui penyajian masakan Korea satu ini karena dianggap masih terbilang brutal dan kurang manusiawi. Seharusnya dibunuh terlebih dahulu sampai tidak bergerak lagi baru dikonsumsi. Beberapa forum dan netizen juga mengecam tindakan ini dan pernah protes ke restoran yang menyajikan Sannakji. Namun menurut pengusaha restoran, Sannakji termasuk salah satu budaya dari Korea dan berrdasarkan teknis, gurita sebenarnya sudah mati.
Jadi, berani dan masih inginkah mencoba makanan Korea satu ini?





Leave a Reply